12/08/2009

Serbu Gasibu

07:00 = berangkat
realistisidealis!
realistisidealis!
07:40 = Tiba di Monumen Perjuangan Bandung
realistisidealis!
08:20 = Baru bertemu Erika dan menjelajah
realistisidealis!
realistisidealis!
realistisidealis!
realistisidealis!
realistisidealis!
10:30 = Istirahat, Ngemil
yoghurt cisangkuy
realistisidealis!
(Hahahahaha)
realistisidealis!
11:40 = Pulang
Oke, jadi sudah hampir satu semester saya tempuh sebagai mahasiswi kota Bandung dan baru sekarang saya mampir di Pasar Minggu Gasibu (telat iyeeeh telat).
Enaknya....
1. Tahu di Bandung ada apa
2. Melihat dengan seksama rupa hiburan rakyat itu lebih dekat
3. Unjuk kebolehan kemampuan menawar Anda
4. Berburu harta karun (hartanya yah, menurut definisi masing-masing saja)
Nggak Enaknya....
1. Sampah, sampah, sampah, sampah, sampah penganggu!
(Dan gak nemu tempat buang sampah pula)
2. Riuh ramai. Lebih nyaman 06.30 sudah tiba di lokasi, serius!
3. Semrawut.
4. Sangat tidak disarankan untuk melintas kawasan Gasibu setiap Minggu pagi (bagi pengendara mobil dan motor--dan jika Anda menggunakan angkot, seringkali sopirnya akan memutarkan kendaraannya sehingga tidak menyentuh kawasan Gasibu sama sekali. Sebagai contoh, angkot-angkot seperti Cicaheum-Ciroyom akan setia mangkal di gerbang utama Kampus Iwa Soemantri Unpad, Dipati Ukur yang "disulap" menjadi terminal dadakan)
Sedihnya....
Saya menangkap kesan bahwa Pemkot Bandung kurang memperhatikan unsur keteraturan dan ketertiban dalam pasar-pasar seperti ini. Pasar Minggu Gasibu kan, sudah ada sejak lama, dan sudah menjadi pemandangan biasa pula bahwa di lapangan Gasibu, memang selalu penuh diisi dengan konser-konser. Namun, dari apa yang saya perhatikan selama ini (terutama ketika pasar tersebut berakhir), tumpukan sampah itu berlaut-laut banyaknya. Solusi sederhana yang dapat dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait adalah untuk membuat "Zona Sampah Sementara" yang menaruh plastik-plastik hitam/ wadah sampah dalam jumlah banyak serta menambahkan papan penunjuk "Buanglah Sampah Disini" yang ngejeblak alias menarik perhatian di beberapa sudut (atau kalau perlu di tengah-tengah) lapangan (dari kawasan monumen sampai jalan DIponegoro dan sekitar). Dengan cara ini, diharapkan selain menambah kesadaran masyarakat, juga agar dapat membantu para petugas pertamanan dan kebersihan. Sampah cepat terangkut, Bandung indah kembali. Kiranya, akan lebih menyenangkan bagi semua apabila Pemkot Bandung lebih menunjukkan upaya penertiban pada acara-acara yang berlangsung di Gasibu. Bukan karena namanya pasar, sudah sewajarnya pasar itu tumpah ruah dan berantakan kemana-mana.
realistisidealis!

2 komentar:

Erika mengatakan...

muahahahahahaha! ayo shiiiil kapan2 jalan lagi kitaaa :))

ashilareza mengatakan...

gampilll laaah:D

Posting Komentar